Sekolah Adat Papua Komitmen Lestarikan Tradisi dan Budaya

Sentani, 04/8 (ANTARA) - Sekolah Adat Negeri Papua di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua menegaskan komitmen lembaganya dalam melestarikan tradisi dan budaya lokal sebagai bagian dari upaya mempertahankan identitas orang asli Papua (OAP) di tengah arus modernisasi yang kian deras.
Direktur Sekolah Adat Negeri Papua Orgenes Monim di Sentani, mengatakan lembaga ini hadir untuk menjawab keresahan banyak komunitas adat karena nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan generasi muda mulai terkikis.
"Kami berkomitmen menjaga tradisi dan budaya melalui pendidikan berbasis adat, dengan pendekatan yang sesuai dengan cara hidup masyarakat Papua sendiri," katanya.
Menurut Orgenes, pembelajaran di Sekolah Adat Negeri Papua tidak mengacu pada kurikulum formal, tetapi pada kearifan lokal yang disusun bersama para tetua adat.
"Materi pembelajaran mencakup bahasa ibu, sejarah komunitas, sistem nilai, serta praktik budaya seperti menokok sagu, berburu, hingga meramu obat-obatan dari hasil hutan," ujarnya.
Dia menjelaskan, sekolah adat ini juga menggandeng tokoh adat, perempuan dan kaum muda sebagai pengajar untuk memperkuat keberlanjutan pengetahuan.
"Anak-anak belajar langsung dari para pelaku budaya, buka dari buku, tetapi dari pengalaman hidup yang diwariskan turun-temurun," katanya lagi.
Dia menambahkan, pihaknya mengapresiasi pemerintah pusat melalui kunjungan Kepala Pusat Pengembangan Perlindungan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra Kementerian Riset dan Teknologi yang turut memantau pembelajaran bahasa ibu di Sekolah Adat Negeri Papua.
"Kami berharap dukungan pemerintah pusat berlanjut, khususnya dalam pengakuan hukum dan anggaran pembinaan, agar sekolah adat tidak hanya berjalan sebagai gerakan sosial, tetapi juga sebagai sistem pendidikan alternatif yang sah," ujarnya lagi. (ANTARA/Agustina Estevani Janggo)
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.